Dalam memilih, pertama-tama kita jangan cenderung ke salah satu parpol, kemudian mari kita sama-sama menentukan parameter apa saja yg paling utama dalam memilih parpol.
1. Indeks Korupsi.
Parpol yg paling sedikit kasus korupsi. Karena, membersihkan korupsi di negara kita ini sudah menjadi komitmen bersama. Data ini lebih terukur, bisa melihat data-data yg ada.
2. Track record caleg dan kepala daerah/Kapabilitas caleg.
Lihat track record caleg dan kepala daerah yang lalu dari sejak awal sampai sekarang. Kemudian track record caleg yang akan datang. Ibarat pemain bola, yang akan kita pilih tentu dilihat dari kemampuannya bermain bola, bukan seberapa jauh populernya. Ada beberapa sub parameter yang bisa dilihat :
a. Seberapa jauh kebijakan yang dihasilkan bermanfaat bagi masyarakat, terutama utk kepala daerah yg diusung.
b. Kebijakan yang berpihak kepada rakyat, terutama anggota legislatif.
c. Tidak tersangkut kasus kriminal dan etika moral standar yang dianut sebagian besar masyarakat.
d. Khusus utk Anggota Dewan yg akan datang, tentu tidak mempunyai catatan aktivitas anggota dewan. Bisa dilihat dari pengalaman organisasi dan seberapa jauh organisasi yang dipimpinnya berhasil (kemampuan manajemen organisasi)
e. Kemampuan komunikasi, termasuk menjalin komunikasi dengan konstituen. Semakin banyak pergaulan dengan unsur kelompok masyarakat, maka memnandakan semakin pandai dalam berkomunikasi.
3. Kemampuan Organisasi Parpol dalam Melaksanakan Aktivitas.
Ini mungkin sesuatu yang baru. Jarang pakar menggunakan parameter ini. Seorang calon anggota legislatif yang baik, seharusnya merupakan kader parpol yang memang sudah digodok di parpolnya supaya berkualitas. Ibarat klub sepakbola, tentunya harus menggodok pemain intinya dengan mengadakan latihan intensif di klubnya, tidak mengambil dari cabang lain, misal bulutangkis.
Seorang caleg harus sudah menunjukkan keberhasilan dalam memimpin parpolnya, seharusnya dari unit terkecil parpol tsb. Nah, kegiatan/aktivitas di parpolnya merupakan sarana bagi caleg tsb utk melatih kapabilitasnya. Bisa kita bayangkan dengan parpol yang tidak memiliki aktivitas, bagaimana bisa melatih kader caleg tersebut.
Selanjutnya yang menjadi permasalahan aktivitas apa yang diukur. Mungkin kita nggak terlalu jauh sampai kesitu, minimal adanya akvitas yang dilakukan suatu parpol bisa kita jadikan acuan dalam memilih parpol.
Tambahan : Khusus utk muslim, point no 2 ditambahkan dgn berakhlaq seperti mendekati Rasul, dan senantiasa bertaqwa kpd Allah.
LATAR BELAKANG
Banyaknya ormas-ormas, organisasi, parpol Islam merupakan suatu yang sangat baik. Namun sayangnya, tidak adanya upaya untuk merajut ukhuwah islamiyah diantaranya. Sehingga diperlukan suatu organisasi yang melakukan tugas tersebut. Dimana organisasi ini harus independen, dan meminimalisir perbedaan maupun pertentangan diantara seluruh organisasi, sehingga bisa menjadi perekat.
Hal ini bukan berarti meninggalkan prinsip-prinsip Islam yang asasi, seperti tauhid atau aqidah. Tetap koridornya harus berada didalam Quran dan Sunnah.
Organisasi ini juga diharapkan juga turut berperan serta aktif dalam syiar dakwah Islam ke seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini bukan berarti meninggalkan prinsip-prinsip Islam yang asasi, seperti tauhid atau aqidah. Tetap koridornya harus berada didalam Quran dan Sunnah.
Organisasi ini juga diharapkan juga turut berperan serta aktif dalam syiar dakwah Islam ke seluruh lapisan masyarakat.
Minggu, 09 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar