LATAR BELAKANG

Banyaknya ormas-ormas, organisasi, parpol Islam merupakan suatu yang sangat baik. Namun sayangnya, tidak adanya upaya untuk merajut ukhuwah islamiyah diantaranya. Sehingga diperlukan suatu organisasi yang melakukan tugas tersebut. Dimana organisasi ini harus independen, dan meminimalisir perbedaan maupun pertentangan diantara seluruh organisasi, sehingga bisa menjadi perekat.
Hal ini bukan berarti meninggalkan prinsip-prinsip Islam yang asasi, seperti tauhid atau aqidah. Tetap koridornya harus berada didalam Quran dan Sunnah.
Organisasi ini juga diharapkan juga turut berperan serta aktif dalam syiar dakwah Islam ke seluruh lapisan masyarakat.


Senin, 29 Juni 2015

CIRI-CIRI ORGANISASI YANG KUAT


Kata Ali bin Abi Thalib ra, "Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir".
Adapun ciri-ciri organisasi yg kuat/solid, antara lain:
1. Ketaatan kepada pemimpin.
Akan mewujudkan tujuan organisasi. Jangan seperti kisah raja yang memerintahkan setiap warga menyumbang 1 sendok madu, ketika dibuka pancinya berisi air.


2. Ketaatan kepada aturan organisasi.

3. Organisasi tsb memiliki visi/tujuan, misi yang jelas.

4. Anggota memiliki kesadaran, dan pemahaman terhadap organisasi yang utuh utk setiap level.
Pemahamannya meliputi tujuan, aturan organisasi.
Jadi tidak hanya pemimpinnya saja.

5. Adanya proses kaderisasi utk mendapatkan pemimpin yang tangguh.
Dan setiap anggota dapat menjadi pemimpin, asalkan mengikuti kaderisasi yang berlaku.
Jadi kepemimpinan tidak ujug-ujug diberikan kepada seseorang karena kedekatannya, atau kekayaannya, melainkan dari proses dan kemampuan memimpinnya. Dan juga tidak ada rebutan pemimpin.

6. Seluruh elemen memiliki ikatan kemanusiaan atau solidaritas yang kuat (ukhuwah).

7. Anggota-anggotanya memiliki kemampuan yang baik dan senantiasa meningkatkan kapabilitasnya.
Jadi tidak mengandalkan satu orang atau figuritas. Tapi membentuk tim yang tangguh (superteam) bukan superman.
Jadi tujuan organisasi akan cepat tercapai.

8. Adanya sharing komunikasi dan knowledge setiap elemen organisasi (Knowledge Management / KM).
Termasuk pengarsipan. Jadi kalau ada anggota atau pemimpin yang meninggalkan organisasi, maka knowledge-nya tidak ikut pindah.

Jadi kalau kita lihat diatas kekayaan finansial maupun banyaknya anggota bukan suatu yang utama. Bahkan jumlah anggota yang banyak yang tidak tersaring dapat menyebabkan kehancuran organisasi. Karena untuk menghancurkan suatu bangunan cukup satu orang saja, namun untuk membangun dibutuhkan orang yang cukup.
Sedangkan kalau kekayaan, kata Allah SWT, seandainya kalian membelanjakan seluruh harta kekayaan untuk mengikat hati manusia maka itu tidak akan berhasil.
Seandainya anda bertemu dengan organisasi seperti ini, maka anda tidak akan mampu mengalahkannya. Dan jika anda menemukan organisasi seperti diatas, maka tidak aneh kalau organisasi itu akan meraih kemenangan, cepat atau lambat.


Vicky Suprayogi IK
Ketua Umum SMII